MEMBUAT SKETSA PANORAMA /SCOUTING SKILL

 SKETSA PANORAMA

Sketsa panorama merupakan penggambaran objek pemandangan dalam bentuk layer (lapisan), sehingga dapat dikenali objek terdekat hingga terjauh, juga sebagai peta situasi mengenai pemandangan yang terlihat. Prinsip dasarnya mirip dengan kamera foto, memindahkan apa yang dilihat ke dalam bidang gambar, hanya saja digambar dengan tidak mendetail.

Apa saja yang digambar?

  • Objek yang menjadi target (titik tengah/sentral)
  • Objek yang sifatnya permanen, artinya objek tersebut tidak akan berpindah tempat/ hilang dalam situasi normal. Contoh : gunung/pegunungan, bangunan, danau/sungai.
  • Objek yang tidak permanen biasanya tidak digambar karena dapat hilang/berpindah posisi sementara proses menggambar sedang berlangsung, sehingga mengganggu proses pembuatan sketsa.
  • Bentuk yang rumit umumnya disederhanakan.
  • Objek yang ukurannya tidak signifikan atau terlalu kecil biasanya tidak digambar.
  • Benda yang jumlahnya banyak dan rapat digambar dalam satu kelompok objek, seperti pegunungan, bebukitan, pepohonan/hutan, perumahan.

What to do?

  • Menentukan titik sentral (target)
    Bisa dengan menentukan derajatnya atau dengan menetapkan satu objek tertentu sebagai target.
  • Menentukan frame (batas kiri, kanan, atas dan bawah). Frame berbentuk segiempat, perbandingan panjang dan lebar tidak ditentukan secara pasti, biasanya disesuaikan dengan frame atau kertas gambar.
    Jika menggunakan compass, batas kiri = target – 30o dan batas kanan = target + 30o. Batas atas dan bawah ditentukan dengan perkiraan, biasanya seluruh objek mulai dari yang terdekat hingga terjauh masuk dalam sketsa.
    Dapat pula menggunakan peralatan lain yang berbentuk frame segiempat semisal bingkai foto, kotak CD atau kaset. Tidak disarankan menggunakan kotak korek api karena terlalu kecil atau pakai bingkai jendela karena yang punya rumah pasti bengong ^_^
  • Prinsipnya mirip dengan membidik pada kamera foto, apa yang terlihat di dalam frame adalah apa yang akan terekam/tercetak, dalam hal ini berarti masuk ke dalam bidang gambar.
  • Setelah area terdefinisi, maka mulai menggambar. Umumnya objek yang digambar lebih dulu adalah objek yang terdekat, lanjutkan hingga objek terjauh.
  • Setelah seluruh layer objek digambar, tahap berikutnya adalah memberi arsiran pada masing-masing objek.
    Arsiran paling rapat untuk layer objek terdekat dan lapisan paling renggang untuk layer objek terjauh
    Arah arsiran untuk dua layer yang berdekatan dibedakan, agar layer tidak terkesan bertumpuk. Untuk memperjelas, batas layer dapat dipertebal.
    Arsiran dapat dibuat menggunakan penggaris, lebih rapi, namun cukup memakan waktu. Arsiran dengan freehand drawing akan menghemat waktu jika sudah terlatih.
    Jika ada perbedaan pandangan mengenai teknik mengarsir, nilai saja mana yang lebih oke.
  • Jika memungkinkan, cobalah membuat perkiraan jarak antara layer-layer objek dengan si pembuat peta berdasarkan perkiraan jarak pandang.
  • Mengisi berbagai keterangan yang dibutuhkan, seperti target objek (bendanya apa, berapa derajat), lokasi, kondisi cuaca dan lain-lain

Peralatan/perlengkapan yang umum digunakan dalam membuat sketsa panorama :
– kompas bidik
– kotak kaset/CD, pigura atau alat bantu lain yang bisa digunakan sebagai frame
– pensil (tidak disarankan menggunakan alat tulis berbahan tinta)
– penggaris
– kertas gambar

Notes :

  • Metode dan alat dapat berbeda-beda dapat menghasilkan sketsa yang sama baiknya. Yang terpenting prinsip dasarnya tetap diaplikasikan.
  • Form untuk membuat sketsa panorama dapat dibuat sepraktis dan sekreatif mungkin, disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Pengerjaan sketsa panorama umumnya cukup dilakukan oleh satu orang. Tidak dibutuhkan asisten seperti halnya pada pembuatan peta lapangan.
  • Sketsa panorama merupakan materi standar dalam kegiatan seperti lomba tingkat. Unsur yang dinilai umumnya presisi gambar sketsa yang terdiri dari ketepatan penggambaran layer objek, arsiran, kerapian secara umum serta kelengkapan informasi sketsa. Mengingat terbatasnya waktu pengerjaan pada format lomba, maka kecepatan pengerjaan juga berpengaruh terhadap hasil. Work fast!

 Selamat berlatih!!! 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama